Senin, 07 Desember 2015

KAWAN

setapak demi setapak jalanan basah yang kini aku lewati, berhembus angin malam yang begitu menyeruak kedalam dada ,rintik hujan yang membasahi muka seakan membasuh keluh jalanan yang melekat, hati riang menjadi sedih melihat bulan yang masih saja bersembunyi di ballik awan hitam, disini aku masih mengarungi jalan sunyi, hingga di saat aku melihat sebuah cahaya remang dari kejauhan, semakin dekat semakin jelas , melihat sosok yang berdiri setia dalam penantian dan perjuangan, ku sapa mereka dengan raut sendu tapi mereka membalas dengan hati yang terbuka, betapa lengkap hidup ini jika selalu ada kawan yang menanti dan saling menopang untuk mulai jalan ber iringan.